MAHAPEKA Cirebon

Adventure Team

Sabtu, 24 Desember 2011

Diklatsar XII




Kebersamaan yang takkan terlupakan dan tergantikan selamanya..
keluarga barukuh
MAHAPEKA...
Arga Kabut..
flash back.
Angkatan "Arga kabut" 2008

Thank so much to Allah SWT, feum, plend, semuaaaanya saja..
Ketua Umum                  : Yogi danureja " N'tet"
Sekretaris Umum             : Suhenda " bendol"
Bendahara Umum            : Yani "Mezus"
Ketua pelaksana              : Maolana Haidir " Peloy"
Sekplak                           : Deni Purnama "Cepot"

Danlat                            : Jamroni "Toke"
Asdan                             : Dede Nurcholis "Wilwa"
Danraw                          : Toni Anggara   " Dome"
Danton                           : Sangwar " Damon"
Anggota : 
1.        Ayu Yuchana "Mewek"
2.      Albaeni Hamzah " Genjer"
3.      Denisa "Bethonk"
4.      Irfan Pebriana " Bonchu"
5.      Laeliyah Nurrohmawati "Muvet"
6.      Leny Sri Wahyuni "Bendhe"
7.       Maman Khoeruman " Pikrung"
8.      Masturoh " Cumie"
9.      Oktora H "Nyin2"
10.    Rohmin " Q-Rut"
11.      Sangwar "Damon"
12.    Sahlani "Songot"
13.    Sulis Setyawati "kun3"
14.    Tasriah "Mlenoz"
15.    Ubaidillah " Gethol"
16.    "Lengung"
Thank to for All anggota Mahapeka Cirebon. yang tidak mungkin kami sebutkan satu2...
perhatian, kasih sayang motivasi kalian sangatlah berarti wat kita..
terima kasih d MAHAPEKA inilah kami menemukan sebuah arti kehidupan yang berbeda..
salam lestariii..
MAHAPEKA Never Die....

Rabu, 21 Desember 2011

Buletin mahapeka


INTERAKSI ALAM DENGAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI

      
Konsep sunnatullah (hukum alam) sebenarnya lebih mengedepankan teori take and give atau memberi dan menerima. Layaknya peribahasa barang siapa yang menabur benih dia yang akan menuai. Maka alam sebagai passive matter, sangat bergantung eksistensinya terhadap tangan–tangan manusia sebagai active manager (pengelola aktif). Hal ini telah ditegaskan oleh Allah swt. Sang pencipta alam dalam firman-Nya, saat pertama kali menciptakan manusia pertama (Adam): “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Sedangkan mengenai sifat manusia itu sendiri tercermin dari tanggapan para malaikat terhadap rencana Sang Khalik tersebut melalui lanjutan ayat diatas: “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”. Dan perhatikanlah apa jawaban Tuhan yang Maha Mengetahui terhadap keberatan yang disampaikan oleh malaikat-malaikatnya: “Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu.ketahui”.(Q.S.Al-Baqarah:30).
Alam dengan segala fenomenanya sebenarnya telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan sunnatullah (hukum alam) yang ada. Alam dengan segala potensinya diciptakan oleh Sang Khalik untuk mendukung keberadaan manusia sebagai khalifah di bumi ini. Karena itu, sebagai pendukung eksistensi manusia alam tak pernah punya potensi sebagai perusak apalagi sebagai penghancur bagi kehidupan. Sebagai pendukung kehidupan manusia, sejatinya alam hanya menghasilkan dan memberikan manfaat bagi manusia. Pun berbagai fenomena yang terjadi terkait dengan bencana alam. Katakanlah bencana banjir yang sekarang ini melanda hampir di seluruh daerah di Indonesia.
          Allah menurunkan hujan sebagai rahmat dari langit bagi manusia yang dengan rahmat berupa hujan itu Allah Menghidupkan bumi yang mati (gersang) dan menumbuhkan berbagai macam buah-buahan sebagaimana firman Allah: “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki bagimu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui”. (Q.S. Al Baqarah:22). Dan juga firman Allah: “Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu di hidupkannya bumi sesudah matinya…”. (Q.S. An Nahl:65).
Air hujan sesuai dengan hukum alam menurut ayat dia atas, berfungsi sebagai menyuburkan tanah yang gersang karena kekeringan, memberikan kehidupan bagi manusia. Sesuai fungsinya,hujan tak pernah turun untuk membawa kerusakan ataupun mengakibatkan bencana .Akan tetapi, tangan-tangan manusia itu sendirilah yang mengakibatkan hujan menjadi bencana. Hujan hanya berakibat merusak ketika alam ini tak lagi berjalan teratur dan seimbang (unbalance) sebagaimana mestinya.hujan akan mengakibatkan banjir ketika manusia tak lagi memperhatikan lingkungan sekitar; menebang hutan sembarangan, membuang sampah ke sungai atau selokan di sembarang tempat,penambangan emas atau pasir liar di sungai yang tak memperhatikan ekosistem lingkungan, menutup daerah resapan air.
Sejatinya, kerusakan yang terjadi di muka bumi ini, baik di darat maupun dilaut adalah karena ulah tangan-tangan manusia sendiri. Tangan-tangan tak bertanggung jawab yang menyalahi tugasnya sebagai seorang khalifah Allah di muka bumi ini.Allah swt. sendiri telah menegaskan hal ini melalui firman-Nya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat ) perbuatan mereka. Agar mereka kembali ke jalan nyang benar”. (Q.S. Ar Rum:41)
Sungguh, Allah telah menegaskan dalam firman-Nya bahwa manusia adalah sebaik-baik makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (Q.S.At Tin:4). Maka bentuk yang sempurna itu akan menjadi berharga apabila manusia menyadari tanggung jawab penciptaannya (sebagai khalifah di muka bumi) dan mempergunakan kelebihan yang dimiliki (akalnya) untuk berpikir dan berbuat kebaikan di muka bumi, bukan berbuat kerusakan. Agar manusia tidak di kembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). (Q.S. At tin:5). Sungguh, pada semua itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mengambil pelajaran. termasuk golongan manakah kita?

Selasa, 20 Desember 2011

Profil Mahapeka

PROFIL MAHAPEKA
Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam (MAHAPEKA) didirikan di Cirebon pada tanggal 08 Mei 1989. Sebelum diresmikan, MAHAPEKA sudah mulai aktif menjalankan programnya sejak tahun 1987 yang saat itu masih menginduk ke MAHAPEKA IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tujuan mendirikan MAHAPEKA di IAIN Sunan Gunung Djati Cirebon berawal dari keinginan untuk dapat berkumpul dan berkelompok dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama serta memiliki kecintaan terhadap lingkungan. Pada tahun 1997, dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No. E/136/1997 tentang Alih Status dari Fakultas Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Cirebon. Sehubungan dengan perubahan IAIN menjadi STAIN, ini merupakan kemandirian penuh MAHAPEKA Cirebon dalam berkiprah untuk mengembangkan dan menjunjung tinggi organisasi MAHAPEKA dan secara struktural dan administratif MAHAPEKA Cirebon pisah dengan MAHAPEKA Bandung. Kemudian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon resmi berganti nama menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon setelah mengantongi izin Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2009 yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 2009, dan nama MAHAPEKA pun disesuaikan dengan nama institusi menjadi MAHAPEKA UKM IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
MAHAPEKA merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang lingkungan hidup dengan menghimpun, membina serta menyalurkan minat dan bakat mahasiswa/i STAIN Cirebon yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup yang sudah menjadi hal yang sangat urgen. Membentuk kader-kader yang menyadari akan hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya dalam melestarikan alam, memahami bahwa manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ekosistem dan bagian integral sebuah ekosistem yang mempunyai interkorelasi dan interdependensi yang tinggi terhadap alam. Untuk itu, manusia menjadi pemeran yang utama atas terwujudnya alam yang lestari 

1. Dewan Pendiri
1. Anas Ma’ruf
2. M. Taufik Amirsyah “Yesus”
3. Sugianto “Mas”
4. Sukwandi
5. Farikhin “Parucupin”

2. Angkatan
1. Dewan Pendiri
2. Kelana Sejiwa
3. Tuyul Oren
4. Telaga Edelweis
5. Champ Lion
6. Tapak Rimba
7. Halimun Giri
8. Kabut Ranca
9. Tampar Badai
10. Bukit Panter (Angkatan 1 di Cirebon)
11. Peri Wana
12. Tilas Zig-Zag
13. Halimun Pekat
14. Rawa Lingga
15. Kilas Badai
16. Elang Cakra Buana
17. Bajing Muarangga
18. Tapak Windu
19. Lebah Gajah
20. Lembah Terjal
21. Arga Kabut
22. Panca Mendung
23. Rangkak Gunung
24. Hujan Kabut
25. Semak Halilintar

3. Ketua Umum
No.                 Nama                                    Periode
1      Rauf Hadi Saputra                           Tahun 1989-1993
2      Ihsan Maulana Sobari “Aki”            Tahun 1993-1995
3      Kumaedi Saefudin                           Tahun 1995-1996
4      Asep Salahudin “Buta”                    Tahun 1996-1997
5      Hamdan Abdussalam “Kotok”        Tahun 1998-2000
6      Dodi Kurnia “Oday”                       Tahun 2000-2001
7      Caswadi “Supa”                             Tahun 2001-2002
8      Ubad Badrudin “Kuda”                  Tahun 2002-2003
9      Firman Arif Riyanto “Kucluk”         Tahun 2003-2004
10    M. Saeful Anwar “Dongol”             Tahun 2004-2005
11    Susanto “Molly”                             Tahun 2005-2006
12    M. Arifin Ghozali “Oplo”                Tahun 2006-2007
13    Machrudin “Bul-Bul”                      Tahun 2007-2008
14    Yogi Danureja “Nentet”                 Tahun 2008-2009
15    Maolana Haidir “Peloy”                 Tahun 2009-2010
16    Abdul Ghofar Ismail “Beurit”         Tahun 2010 - 2011
17    Leny Sri Wahyuni “Bendhe”           Tahun 2011-2012
18    Saefudin                                        Tahun 2012-2013
19    Nurul Haq "Pleye"                         Tahun 2013- Sekarang

4. Visi dan Misi
MAHAPEKA UKM IAIN Syekh Nurjati Cirebon
• Visi
Membentuk anggota MAHAPEKA UKM IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang mampu meningkatkan profesionalisme organisasi, peka terhadap lingkungan hidup dan mampu melestarikannya untuk kesejahteraan umat.
• Misi
- Menghimpun, membina dan menyalurkan minat serta bakat mahasiswa STAIN Cirebon dengan   berdasarkan tujuan MAHAPEKA (kepencinta alaman serta peraturan Undang-Undang yang berlaku).
- Mengembangkan potensi kreatifitas keilmuan, kealaman dan sosial budaya serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berwawasan luas terampil dan profesional di bidang lingkungan hidup.
- Berperan aktif dalam bidang kepencinta alaman dan kemahasiswaan untuk menopang pembangunan berwawasan lingkungan dengan berpartisipasi yang konstruktif dan kreatif.

5. Program Kerja

MAHAPEKA UKM IAIN Syekh Nurjati Cirebon

1. Bidang I (Pengkaderan)

a. Mengadakan pendelegasian.
b.Selayang pandang.
c. Mengadakan DIKLATSAR.
d. Mengadakan MABIM dan Spesialisasi.
e. Berkoordinasi dengan bidang II

2. Bidang II (Kealaman)

a. Memelihara papan panjat.
b.Mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan kealaman.
c. Mengadakan event panjat tebing
d.Mengadakan papan panjat (jika kondisi papan panjat sudah tidak layak pakai)

3. Bidang III (Sosial Masyarakat)

  1. Mengadakan donor darah 3 bulan sekali.
  2. Mengadakan Bakti Sosial dan Penyuluhan Lingkungan Hidup.
  3. Berperan aktif dan tanggap terhadap bencana.
  4. Mengikuti atau mengadakan pelatihan penanganan bencana
  5. Mengadakan kegiatan sosial
4. Bidang IV (Logistik)

    a. Penataan, pemeliharaan dan menginventarisir harta benda MAHAPEKA
    b. Membuat catatan sirkulasi alat
    c. Melakukan kroscek alat kealaman per 2 bulan
    d. Mengusahakan pengadaan dan perlengkapan alat kealaman yang dibutuhkan
    e. Divisi logistik wajib menuntut peminjam alat kealaman ketika alat rusak atau hilang